Motor yang terlihat bersahaja itu telah menemaniki sekian lama. Sudah banyak jasa yang telah dipersembahkan olehnya untukku. Meskipun terkadang jarang ku rawat namun ia tidak pernah banyak mengeluh, memang hebat si kumbang ku itu.
Dalam perjalanan pulang, terlihat jelas wajah seorang wanita dengan jilbab rapi yang telah lama ku kenal. Oh, ternyata ia adalah Ariska, salah satu akhwat di sayap mentoring lembaga da’wah kampus yang telah lama ku kenal, maklum kami satu kelas dan telah lama beberapa kali berada dalam satu kelompok untuk beberapa mata kuliah. Ia terlihat sedang menunggu angkutan umum. Beberapa kali ia menyetop, namun angkutan yang melewatinya selalu saja penuh. Pada jam-jam segini memang banyak orang yang sedang beranjak pulang ke rumah dari tempat kerja.
Apakah aku harus berhenti dan menyapanya, ataukah aku pura-pura tidak melihat dan melewatinya saja? Ah, aku tidak mungkin pura-pura tidak melihat dan melewatinya begitu saja, meskipun saat ini aku sedang mengenakan helm full-face yang menutupi seluruh wajahku, namun jaket yang kukenakan pasti kan dikenali olehnya. Karena jaket ini merupakan jaket kelas yang unik dan sering sekali ku pakai. Apalagi jalanan tidak begitu sepi dan sedikit merayap.
Ku berhentikan motorku sekitar satu meter di depannya.
“Assalamualaikum anti, mau kemana”, sapaku, “Wassalamualaikum, eh Ipin, mau ke silaturahmi ke tempat Dian di jalan Kertajaya”, “mau pulang ya pin?” dia balas bertanya, aku mengangguk pelan.
Waduh, batinku berujar, jalan Kertajaya persis merupakan jalan raya yang akan ku lewati dalam perjalananku menuju rumah. Dan memang rumah Dian dekat sekali dengan rumahku.
Hatiku bergejolak. Apakah aku harus menawarinya boncengan atau bagaimana. Dengan memboncengku dia bisa saja menghemat waktu dan ongkos transportasi. Namun kalau memboncengku, akan ada banyak fitnah yang bisa terjadi nih. Ukhti Arianti merupakan salah satu akhwat yang menjadi idaman banyak pria di kampusku, baik para mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi apalagi yang aktif berorganisasi dan telah mengetahui cara kerjanya yang kongkrit.
Kalau tidak menawarinya, apakah mungkin dia akan sakit hati, karena dia pun tahu bahwa rumahku dekat sekali dengan rumah Dian, sahabat karibnya yang belum berjilbab, namun cukup aktif juga di lembaga da’wah kampus tempat dimana aku dipercayakan untuk memimpin.
Hatiku bergejolak.
---
Sore ini aku akan menuju ke rumah Dian, sahabat karibku di kampus dan di lembaga da’wah tempat kami berorganisasi. Aku tidak tahu, kenapa bisa klop dengan mahluk yang satu itu, padahal kami ini cukuplah berbeda. Dian berasal dari keluarga cukup berada, yang ayahnya merupakan pejabat , dan sering berdandan layaknya anak-anak gaul yang lain, kecuali kalau sedang acara keislaman, dia pasti berdandan agak sedikit berbeda, bahkan sering mobilnya dipakai untuk transportasi pembicara ataupun untuk persiapan makanan dan peralatan. Sedang aku merupakan jilbaber yang cukup rapi karena memang sudah terbina semenjak masih SMA. Mungkin salah satu kesamaan kami ialah, kami sama-sama suka ikut di acara-acara bakti sosial. Dan aku memang kenal dia dari situ. Sudah banyak bakti sosial yang telah kami ikuti bersama, mulai dari lingkup kampus bahkan sampai bakti sosial yang diadakan oleh organisasi di luar kampus, seperti yang telah kami ikuti kemarin sewaktu membantu korban gempa bumi di Yogyakarta.
Hari ini entah kenapa angkutan umum yang menuju rumah Dian sepertinya selalu saja penuh sesak, sudah beberapa kali aku menghentikan angkutan tersebut, namun selalu saja penuh. Huh…
Mataku tertuju pada seorang pengendara motor yang sepertinya aku kenal. Jaketnya itu sangat aku kenal betul, yup ternyata jaket kelas angkatan ku, sepertinya itu akh Ipin deh, dari postur tubuhnya ku kenali pengendara tersebut.
Dia berhenti sekitar satu meter di depanku.
“Assalamualaikum anti, mau kemana”, dia menyapaku, “Wassalamualaikum, eh Ipin, mau ke silaturahmi ke tempat Dian di jalan kertajaya”, “mau pulang ya pin?” aku balas bertanya, dia mengangguk.
Waduh, rumahnya Dian kan dekat dengan rumah akh Ipin. Jangan-jangan nanti malah ditawarin boncengan motor lagi. Apa kata dunia nanti. Seorang mas’ul (pemimpin) lembaga da’wah kampus boncengan dengan seorang akhwat yang bukan muhrimnya. Bisa terjadi fitnah nih. Dan memang akh Ipin ini orangnya suka sungkanan alias nggak enakan sama orang yang bisa dibantunya meskipun terkadang dia sendiri suka merasa tidak begitu sreg dihati, setidaknya itu yang kutahu setelah beberapa kali bekerja kelompok bareng dengannya.
Hatiku bergejolak.
Dia turun dari sepeda motornya, dan membuka helm full-facenya, sepertinya ia juga tampak bingung.
Kami terdiam untuk beberapa saat.
---
Alhamdulillah ada angkutan yang sepertinya masih muat untuk satu orang lagi, meskipun harus duduk di dekat pintu. “pin, saya duluan ya”, tangannya melambai menyetop angkutan yang langsung berhenti. “iya, hati-hati ya, salam sama Dian” ujarku, “assalamualaikum”, ‘wa’alaikum salam” dia membalas disertai senyum.
Alhamdulillah jadi nggak perlu menawarinya boncengan deh, maafkan aku ya ukhti, tidak bisa menawarimu tumpangan, batinku berujar saat ku naiki kembali motorku. “Ya Allah mudahkanlah urusan hamba, dan bantulah hamba dalam segala urusan hamba”
---
Alhamdulillah ada angkutan yang sepertinya masih muat untuk satu orang lagi, lebih baik duduk di dekat pintu deh dari pada diboncengin ikhwan yang bukan muhhrim, batinku berujar. “pin, saya duluan ya”, ku melambaikan tanganku menyetop angkutan yang langsung berhenti. “iya, hati-hati ya, salam sama Dian” dia berkata, “assalamualaikum”, ‘wa’alaikum salam” ku jawab dengan lega.
Alhamdulillah, jadi nggak perlu diboncengin ikhwan deh, batiku berujar. “Ya Allah teguhkanlah hamba, dan bantulah hamba tuk beristiqomah di jalanMu” aku berdoa sembari mencari pegangan yang nyaman.
*Cerpen ini memberikan gambaran sudut pandang dari kedua belah karakter (Ariska dan Ipin), yang masing-masing sudut pandang dipisahkan dengan tanda --- (strip/dash tiga kali). Sudut pandang Arianti dibuat dalam tulisan italic/miring*
membuka hati.., itulah titik awal yang paling pas tuk singgah di Blog ini. semoga dengan keterbukaan hati qt bisa semakin terbuka untuk mencari kebenaran
Selasa, 04 Maret 2008
Ukhti...
Wahai Ukhti…..,
Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan, jangan sampai ya ukhti……….
Ukhti…tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri anti sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu. jangan sampai ya ukhti……….
Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara anti sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu
Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat penderitaan orang lain, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.
Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi dunia bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa, mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang anti dapatkan, ataukah anti tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat.
Ukhti…cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri anti sendiri, pernahkah anti menyadari bahwa kecantikan yang anti punya hanya tiitpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan anti masih terlihat cantik.
Ukhti…tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan anti hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu,
Ukhti…lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba anti perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga anti sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang anti rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, sanggupkah anti menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam
Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang kholikmu, anti adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus anti lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….
Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masih kah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan ujub, pernahkah anti membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain, sekeras itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu
Ukhti…rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau mushola, sadarkah anti kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan, tidakkah anti memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang anti masukan, maukah anti di beri rizki sepelit itu.
Ukhti…rutinnya ta’limmu tidak menjamin serutin puasa sunah senin kamis yang anti laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksankan tapi, semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati anti, makanan fisik yang anti pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi
Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang anti lewati, sikap ramahmu pada orang anti temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuex dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap dakwah kita., ingat!!! Dakwah tidak memerlukan anti tapi… antilah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah
Ukhti…rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti rosulullah sebagai panutanmu,
Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang kholikmu, masihkah anti senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malammu?
Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah anti ketika sang ikhwan akan segara menghampirimu
Ukhti…masih ingatkah anti terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang ikhwan akan menjemputmu di pelaminan hijaumu
Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga rabbmu. maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu
Ukhti…muhasabah yang anti lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan sikap anti yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, anti tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik
Ukhti…pernahkah anti bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang anti pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah, kenapa tidak dari sekarang anti mempersiapkan diri menjadi seorang yang solehah
Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri anti, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu, lupa Bantu 0rang tua, kapan akan menjadi anak yang biruwalidain, kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan anti akan mendapat gelar akhwat solehah,
Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah anti menjaga izzah yang anti punya, atau sebaliknya anti bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo anti sendiri membuat kekeliruan dalam akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain
Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah anti sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang
Mohon maaf apabila goresan penaku menyakiti sebagian atau bahkan semua akhwat yang dalam proses menuju kesholehan.
Goresan Pena dari seorang lelaki yang mendambakan akhwat sholehah dan mengharapkan ampunan dari Allah Subhanallahu wata’aala, karena dosa-dosaku. Al Faqir Ilallah.
Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan, jangan sampai ya ukhti……….
Ukhti…tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri anti sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu. jangan sampai ya ukhti……….
Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara anti sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu
Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat penderitaan orang lain, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.
Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi dunia bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa, mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang anti dapatkan, ataukah anti tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat.
Ukhti…cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri anti sendiri, pernahkah anti menyadari bahwa kecantikan yang anti punya hanya tiitpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan anti masih terlihat cantik.
Ukhti…tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan anti hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu,
Ukhti…lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba anti perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga anti sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang anti rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, sanggupkah anti menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam
Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang kholikmu, anti adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus anti lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….
Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masih kah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan ujub, pernahkah anti membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain, sekeras itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu
Ukhti…rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau mushola, sadarkah anti kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan, tidakkah anti memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang anti masukan, maukah anti di beri rizki sepelit itu.
Ukhti…rutinnya ta’limmu tidak menjamin serutin puasa sunah senin kamis yang anti laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksankan tapi, semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati anti, makanan fisik yang anti pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi
Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang anti lewati, sikap ramahmu pada orang anti temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuex dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap dakwah kita., ingat!!! Dakwah tidak memerlukan anti tapi… antilah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah
Ukhti…rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti rosulullah sebagai panutanmu,
Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang kholikmu, masihkah anti senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malammu?
Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah anti ketika sang ikhwan akan segara menghampirimu
Ukhti…masih ingatkah anti terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang ikhwan akan menjemputmu di pelaminan hijaumu
Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga rabbmu. maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu
Ukhti…muhasabah yang anti lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan sikap anti yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, anti tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik
Ukhti…pernahkah anti bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang anti pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah, kenapa tidak dari sekarang anti mempersiapkan diri menjadi seorang yang solehah
Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri anti, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu, lupa Bantu 0rang tua, kapan akan menjadi anak yang biruwalidain, kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan anti akan mendapat gelar akhwat solehah,
Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah anti menjaga izzah yang anti punya, atau sebaliknya anti bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo anti sendiri membuat kekeliruan dalam akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain
Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah anti sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang
Mohon maaf apabila goresan penaku menyakiti sebagian atau bahkan semua akhwat yang dalam proses menuju kesholehan.
Goresan Pena dari seorang lelaki yang mendambakan akhwat sholehah dan mengharapkan ampunan dari Allah Subhanallahu wata’aala, karena dosa-dosaku. Al Faqir Ilallah.
Minggu, 20 Januari 2008
Ada apa dengan Dia..?
masya allah..,kami ber istighfar kepadamu ya Allah......
Ya allah,jikalau kami pernah berbuat salah padanya..ampunilah kami!
Ya allah,barangkali kami sering tidak mendengarkannya,ampunilah kami!
atau bahkan kami(saya) seolah bertingkah melebihi dia, itulah khilafku..
Yang pasti Rabb..,ane yakin Engkau maha tahu dari sgala aktifitas kami.
tidak pernah kami bermaksud menylahkan dia..
ato terbersitpun kami gak pernah untuk bertingkah melebihi dia..
karena saya tahu Dia sekarang pimpinan kami..
seorang Amir yg seharusnya membawa dan mengarahkan kami tuk berada di jalan Dakwahmu.
Namun...,Si amir itu....
masya Allah,berikanlah pemahaman bagi pemimpin kami
curahkan keikhlasan ke dalam jiwanya tuk hidup di jalanmu
lunakkkan hatinya tuk bisa menerima sesuatu yang layak untuk diterima..
kuatkan hatinya untuk menjalankan Risalah Rasulmu..
Ya Allah Ya Rabb..,
jadikan kami IKhwah yang tangguh yang tak bisa di pisahkan hanya oleh najisnya dunia
tunjukkan kepada kami betapa indahnya Surgamu
langkahkan kaki kami tuk senantisa tsiqah di jalanMu
Istiqmahkanlah kami...
Amin..
Ya allah,jikalau kami pernah berbuat salah padanya..ampunilah kami!
Ya allah,barangkali kami sering tidak mendengarkannya,ampunilah kami!
atau bahkan kami(saya) seolah bertingkah melebihi dia, itulah khilafku..
Yang pasti Rabb..,ane yakin Engkau maha tahu dari sgala aktifitas kami.
tidak pernah kami bermaksud menylahkan dia..
ato terbersitpun kami gak pernah untuk bertingkah melebihi dia..
karena saya tahu Dia sekarang pimpinan kami..
seorang Amir yg seharusnya membawa dan mengarahkan kami tuk berada di jalan Dakwahmu.
Namun...,Si amir itu....
masya Allah,berikanlah pemahaman bagi pemimpin kami
curahkan keikhlasan ke dalam jiwanya tuk hidup di jalanmu
lunakkkan hatinya tuk bisa menerima sesuatu yang layak untuk diterima..
kuatkan hatinya untuk menjalankan Risalah Rasulmu..
Ya Allah Ya Rabb..,
jadikan kami IKhwah yang tangguh yang tak bisa di pisahkan hanya oleh najisnya dunia
tunjukkan kepada kami betapa indahnya Surgamu
langkahkan kaki kami tuk senantisa tsiqah di jalanMu
Istiqmahkanlah kami...
Amin..
Jumat, 28 Desember 2007
all about UKKI UNIPA Surabaya
All About UKKI UNIPA Surabaya
DASAR PEMIKIRAN
1.“Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (TQS. Ash-Shof: 4).
2.“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali agama dan janganlah kamu bercerai-berai.” (TQS. Ali Imran: 103).
3.“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya.” (TQS Al-Maidah: 2).
4.“Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranna kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila mereka telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya.” (TQS Ali Imran: 159).
UKKI UNIPAS
Lembaga ini merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di lingkungan Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya, yang merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa muslim UNIPA Surabaya dalam menggali dan mengembangkan ilmu agama Islam secara komprehensif.
Disamping itu, lembaga ini juga merupakan sarana bagi mahasiswa untuk belajar tentang organisasi dan kepemimpinan, yang diharapkan bisa mencetak mahasiswa yang tidak hanya mampu di bidang akademis (hard skill) tetapi juga mampu dalam bersosialisasi dengan masyarakat (soft skill).
UKKI UNIPA Surabaya merupakan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang mempunyai tanggung jawab terhadap islamisasi kampus, dalam artian menjaga dan melindungi kampus (mahasiswa muslim) dari aktifitas-aktifitas yang tidak islami untuk dibawa kepada aktifitas-aktifitas yang di ridhai Allah SWT, yaitu aktifitas Islam.
Sejarah UKKI UNIPA
Bermula dari sebuah keinginan oleh beberapa mahasiswa muslim IKIP PGRI Surabaya (UNIPA kala itu) pada tahun 1980-an untuk mengumpulkan seluruh mahasiswa muslim untuk saling silah ukhuwah (silaturrahim), maka dipandang perlu untuk mendirikan sebuah wadah atau lembaga dalam menampung mahasiswa IKIP PGRI Surabaya dalam menyalurkan ide dan kreatifitas mereka, sehingga terbentuklah sebuah lembaga muslim pada tahun 1986 yang bernama Remaja Musholla Kampus (RMK) IKIP PGRI Surabaya.
Dalam perjalanannya seiring dengan tumbuh kembangnya lembaga tersebut, maka pada tahun 1994, Remaja Musholla Kampus di ganti dengan Unit Kegiatan Kerohanian Islam(UKKI).
Setelah tumbangnya rezim orde baru pada tahun 1998, aktifitas Lembaga Dakwah Kampus (LDK) termasuk UKKI UNIPA Surabaya sedikit lebih bernafas bebas, pasalnya selama ORBA memimpin aktifitas dakwah kampus selalu mendapat tekanan dan aktifitas dakwah masih dikontrol rezim tersebut.
A. VISI
Menjadi acuan gerakan dunia kampus dalam membangun sumberdaya manusia berkepribadian Islam yang mampu melakukan perubahan sosial menuju kehidupan yang Islami.
B. MISI
1.Melakukan pembinaan dan pengkaderan mahasiswa muslim UNIPA dengan aqidah Islam yang murni dan lurus.
2.Membangun dan menguatkan soliditas jaringan antar aktivis dakwah kampus.
3.Membina dan memberdayakan peran dakwah kampus secara lebih optimal.
4.Mengopinikan perubahan sosial menuju penerapan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan.
5. Menggalang ukhuwah dan kerjasama dengan organisasi-organisasi dakwah kemahasiswaan di luar kampus dalam upaya pengembangan kader-kader dakwah berkualitas.
C. TUJUAN
1.Tujuan dari segala tujuan usaha (ghoyatul ghoyah) adalah semata-mata untuk memperoleh keridhoan Allah SWT.
2.Li I’lai kalimatillah fil ardl (untuk menegakkan kalimatillah di muka bumi)
3.Terbentuknya jama’atul hamlid dakwah Islam yang haq.
4.Terbentuknya kader-kader pengemban dakwah bersyakhshiyah Islamiyah yang tangguh dan mampu menggerakkan proses perubahan sosial di lingkungan kampus.
D. BUDAYA ORGANISASI
1.Berkomitmen penuh pada perjuangan.
2.Memiliki kesadaran ruhiah dalam setiap aktivitas dengan pandangan visioner untuk mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah
3.Berjuang dengan sungguh-sungguh mengarahkan segenap kompetensi dalam dakwah secara optimal
4.Evaluasi tindakan dan senantiasa melakukan perbaikan
5.Kesadaran untuk senantiasi meningkatkan kapasitas diri.
6. Memiliki tradisi berpikir dan bertindak secara konsepsional.
E. POLA PEMBINAAN DAN PENGKADERAN
1.Melakukan pembinaan secara terarah dan bertahap terhadap mahasiswa kampus. Pembinaan ini meliputi pola pembinaan umum, pola pembinaan khusus, dan pola pembinaan kelembagaan.
Pola Pembinaan Umum
Pembinaan yang dilakukan terhadap mahasiswa secara umum, dalam hal ini memperkenalkan ide-ide Islam, meningkatkan rasa mahbbah (kecintaan) terhadap kehidupan Islam dan perjuangannya, sehingga siap menerima dakwah dan menjadi musa’idin (pendukung). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pola ini bersifat umum, menyeluruh, terbuka, dan dari segi materi lebih banyak berkaitan dengan problem-problem yang aktual.
Pola Pembinaan Khusus
Pembinaan yang dilakukan terhadap para aktivis BKLDK dan bersifat lebih mendalam dengan tujuan pematangan kader-kader umat (rijalud dakwah). Kegiatannya meliputi:
- pembinaan wawasan aqliyah islamiyah; yaitu peningkatan pemahaman terhadap pemikiran dasar Islam dan azas-azas hidup islami, pemahaman terhadap nidzomul Islam (sistem hidup Islam) dari berbagai seginya, pemahaman terhadap tsaqofah dasar islami (al-lughatul arabiyah, ‘ulumul Qur’an, ‘ulumul Hadist, dan ushul fiqh), serta pemahaman terhadap segala bentuk pemikiran asing yang tersebar di tengah-tengah masyarakat untuk dipahami kebobrokan- kebobrokan dan kesesatannya agar dapat menyelamatkan umat dari tipu dayanya.
- pembinaan nafsiyah islamiyah (nuansa hidup islami); yaitu meningkatkan kejiwaan terhadap taqwallah, yaitu hubungan kehambaan (idrok sillah billah) hingga dicapai sifat mukhlisin (ikhlas, tawadlu’, zuhud, dan rahmah). Dengan cara menyeru pelaksanaan tiap-tiap yang telah dipelajarinya serta peningkatan ibadah sunnah sebagai amalan-amalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pola Pembinaan Kelembagaan
Melakukan penataan dan pemantapan lembaga sebagai pusat aktivitas dakwah. Meningkatkan sistem komunikasi dan manajemen kegiatan yang teratur, terarah dan mantap, dengan mengembangkan evaluasi kontrol terpadu. Melakukan usaha-usaha pengembangan fungsi dan peran lembaga secara lebih luas serta mengintegralkan di kalangan masyarakat kampus. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan lembaga dakwah Islam atau orang-orang yang seperjuangan lainnya dalam rangka memacu dakwah Islam.
2.Melaksanakan kegiatan komunikasi antar Lembaga Dakwah Kampus yang tergabung dalam BKLDK, demi terciptanya gerak dakwah yang teratur, terpadu, dan saling menguatkan, untuk mencapai kekuatan gerak dakwah secara global. Dengan cara melaksanakan berbagai kegiatan bersama, diantaranya Forum Komunikasi, Forum Pendalaman Pemahaman Islam, Studi Islam Intensif, Muhibah/ Studi Komparasi, Pelatihan Manajemen Dakwah Kampus, tukar-menukar informasi, dan bulletin/ jurnal. Mengenai tata komunikasi kegiatan bersama untuk selanjutnya diatur dalam pola komunikasi BKLDK.
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (agama) Allah, menegrjakan amal shalih, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang muslimin.” (TQS. Fushilat : 33)
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka diseru kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) diantara mereka, ialah ucapan, “Kami mendengar dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (TQS. An Nur : 51)
DASAR PEMIKIRAN
1.“Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (TQS. Ash-Shof: 4).
2.“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali agama dan janganlah kamu bercerai-berai.” (TQS. Ali Imran: 103).
3.“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya.” (TQS Al-Maidah: 2).
4.“Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranna kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila mereka telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya.” (TQS Ali Imran: 159).
UKKI UNIPAS
Lembaga ini merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di lingkungan Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya, yang merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa muslim UNIPA Surabaya dalam menggali dan mengembangkan ilmu agama Islam secara komprehensif.
Disamping itu, lembaga ini juga merupakan sarana bagi mahasiswa untuk belajar tentang organisasi dan kepemimpinan, yang diharapkan bisa mencetak mahasiswa yang tidak hanya mampu di bidang akademis (hard skill) tetapi juga mampu dalam bersosialisasi dengan masyarakat (soft skill).
UKKI UNIPA Surabaya merupakan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang mempunyai tanggung jawab terhadap islamisasi kampus, dalam artian menjaga dan melindungi kampus (mahasiswa muslim) dari aktifitas-aktifitas yang tidak islami untuk dibawa kepada aktifitas-aktifitas yang di ridhai Allah SWT, yaitu aktifitas Islam.
Sejarah UKKI UNIPA
Bermula dari sebuah keinginan oleh beberapa mahasiswa muslim IKIP PGRI Surabaya (UNIPA kala itu) pada tahun 1980-an untuk mengumpulkan seluruh mahasiswa muslim untuk saling silah ukhuwah (silaturrahim), maka dipandang perlu untuk mendirikan sebuah wadah atau lembaga dalam menampung mahasiswa IKIP PGRI Surabaya dalam menyalurkan ide dan kreatifitas mereka, sehingga terbentuklah sebuah lembaga muslim pada tahun 1986 yang bernama Remaja Musholla Kampus (RMK) IKIP PGRI Surabaya.
Dalam perjalanannya seiring dengan tumbuh kembangnya lembaga tersebut, maka pada tahun 1994, Remaja Musholla Kampus di ganti dengan Unit Kegiatan Kerohanian Islam(UKKI).
Setelah tumbangnya rezim orde baru pada tahun 1998, aktifitas Lembaga Dakwah Kampus (LDK) termasuk UKKI UNIPA Surabaya sedikit lebih bernafas bebas, pasalnya selama ORBA memimpin aktifitas dakwah kampus selalu mendapat tekanan dan aktifitas dakwah masih dikontrol rezim tersebut.
A. VISI
Menjadi acuan gerakan dunia kampus dalam membangun sumberdaya manusia berkepribadian Islam yang mampu melakukan perubahan sosial menuju kehidupan yang Islami.
B. MISI
1.Melakukan pembinaan dan pengkaderan mahasiswa muslim UNIPA dengan aqidah Islam yang murni dan lurus.
2.Membangun dan menguatkan soliditas jaringan antar aktivis dakwah kampus.
3.Membina dan memberdayakan peran dakwah kampus secara lebih optimal.
4.Mengopinikan perubahan sosial menuju penerapan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan.
5. Menggalang ukhuwah dan kerjasama dengan organisasi-organisasi dakwah kemahasiswaan di luar kampus dalam upaya pengembangan kader-kader dakwah berkualitas.
C. TUJUAN
1.Tujuan dari segala tujuan usaha (ghoyatul ghoyah) adalah semata-mata untuk memperoleh keridhoan Allah SWT.
2.Li I’lai kalimatillah fil ardl (untuk menegakkan kalimatillah di muka bumi)
3.Terbentuknya jama’atul hamlid dakwah Islam yang haq.
4.Terbentuknya kader-kader pengemban dakwah bersyakhshiyah Islamiyah yang tangguh dan mampu menggerakkan proses perubahan sosial di lingkungan kampus.
D. BUDAYA ORGANISASI
1.Berkomitmen penuh pada perjuangan.
2.Memiliki kesadaran ruhiah dalam setiap aktivitas dengan pandangan visioner untuk mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah
3.Berjuang dengan sungguh-sungguh mengarahkan segenap kompetensi dalam dakwah secara optimal
4.Evaluasi tindakan dan senantiasa melakukan perbaikan
5.Kesadaran untuk senantiasi meningkatkan kapasitas diri.
6. Memiliki tradisi berpikir dan bertindak secara konsepsional.
E. POLA PEMBINAAN DAN PENGKADERAN
1.Melakukan pembinaan secara terarah dan bertahap terhadap mahasiswa kampus. Pembinaan ini meliputi pola pembinaan umum, pola pembinaan khusus, dan pola pembinaan kelembagaan.
Pola Pembinaan Umum
Pembinaan yang dilakukan terhadap mahasiswa secara umum, dalam hal ini memperkenalkan ide-ide Islam, meningkatkan rasa mahbbah (kecintaan) terhadap kehidupan Islam dan perjuangannya, sehingga siap menerima dakwah dan menjadi musa’idin (pendukung). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pola ini bersifat umum, menyeluruh, terbuka, dan dari segi materi lebih banyak berkaitan dengan problem-problem yang aktual.
Pola Pembinaan Khusus
Pembinaan yang dilakukan terhadap para aktivis BKLDK dan bersifat lebih mendalam dengan tujuan pematangan kader-kader umat (rijalud dakwah). Kegiatannya meliputi:
- pembinaan wawasan aqliyah islamiyah; yaitu peningkatan pemahaman terhadap pemikiran dasar Islam dan azas-azas hidup islami, pemahaman terhadap nidzomul Islam (sistem hidup Islam) dari berbagai seginya, pemahaman terhadap tsaqofah dasar islami (al-lughatul arabiyah, ‘ulumul Qur’an, ‘ulumul Hadist, dan ushul fiqh), serta pemahaman terhadap segala bentuk pemikiran asing yang tersebar di tengah-tengah masyarakat untuk dipahami kebobrokan- kebobrokan dan kesesatannya agar dapat menyelamatkan umat dari tipu dayanya.
- pembinaan nafsiyah islamiyah (nuansa hidup islami); yaitu meningkatkan kejiwaan terhadap taqwallah, yaitu hubungan kehambaan (idrok sillah billah) hingga dicapai sifat mukhlisin (ikhlas, tawadlu’, zuhud, dan rahmah). Dengan cara menyeru pelaksanaan tiap-tiap yang telah dipelajarinya serta peningkatan ibadah sunnah sebagai amalan-amalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pola Pembinaan Kelembagaan
Melakukan penataan dan pemantapan lembaga sebagai pusat aktivitas dakwah. Meningkatkan sistem komunikasi dan manajemen kegiatan yang teratur, terarah dan mantap, dengan mengembangkan evaluasi kontrol terpadu. Melakukan usaha-usaha pengembangan fungsi dan peran lembaga secara lebih luas serta mengintegralkan di kalangan masyarakat kampus. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan lembaga dakwah Islam atau orang-orang yang seperjuangan lainnya dalam rangka memacu dakwah Islam.
2.Melaksanakan kegiatan komunikasi antar Lembaga Dakwah Kampus yang tergabung dalam BKLDK, demi terciptanya gerak dakwah yang teratur, terpadu, dan saling menguatkan, untuk mencapai kekuatan gerak dakwah secara global. Dengan cara melaksanakan berbagai kegiatan bersama, diantaranya Forum Komunikasi, Forum Pendalaman Pemahaman Islam, Studi Islam Intensif, Muhibah/ Studi Komparasi, Pelatihan Manajemen Dakwah Kampus, tukar-menukar informasi, dan bulletin/ jurnal. Mengenai tata komunikasi kegiatan bersama untuk selanjutnya diatur dalam pola komunikasi BKLDK.
Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (agama) Allah, menegrjakan amal shalih, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang muslimin.” (TQS. Fushilat : 33)
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka diseru kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) diantara mereka, ialah ucapan, “Kami mendengar dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (TQS. An Nur : 51)
renungan
Kalau hidup tak mengenal ALLAH
Itulah tanda orang yang salah
Kalau hidup tak mengenal Rasul
Itulah tanda orang tak betul
Kalau hidup tak mengenal syariat
Itulah tanda orang yang sesat
Kalau hidup teramat kikir
Dimasa susah orang takkan pikir
Kalau hidup teramat angkuh
Allah murka kawan pun menjauh
Kalau hidup teramat sombong
Dimasa susah orang tak mau menolong
Kalau hidup teramat tamak
Orang-orang pun menjaga jarak
Kalau hidup teramat licik
Allah murka orang pun jijik
Kalau hidup tanpa ibadah
Hati rusak jiwa tak berkah
Kalau hidup tak pernah bersyukur
Halal dan haram takkan terukur
Kalau hidup diperbudak harta
Penat lah hati tak pernah tertata
Kalau hidup diperbudak dunia
Memegang syariat takkan setia
Muslim yang sejati
tak pernah mau mengingkari janji
Muslim yang sejati
menegakkan keadilan di muka bumi
Muslim yang sejati
selalu mengingat ALLAH SWT didalam hati
Muslim yang sejati
Menyembah ALLAH SWT sampai mati
Muslim yang sejati
Kepada yang keji dia jauhi
Muslim yang sejati
Kepada maksiat dianya benci
Muslim yang sejati
Selalu menjunjung nasehat nabi
Muslim yang sejati
Akhlaknya indah sangat terpuji
Muslim yang sejati
Slalu berpikir dengan hati
Muslim yang sejati
Jwanya tegar tak pernah mati
Muslim yang sejati
Tak pernah terbujuk rayu duniawi
Muslim yang sejati
Sepanjang waktu ingin memberi
Kalau pintar bertutur kata
Kemana sampai orang pun suka
Kalau pandai bertutur sopan
Kemana sampai mendapat kawan
Kalau pantai berkata bijak
Kesana sini orang mengajak
Itulah tanda orang yang salah
Kalau hidup tak mengenal Rasul
Itulah tanda orang tak betul
Kalau hidup tak mengenal syariat
Itulah tanda orang yang sesat
Kalau hidup teramat kikir
Dimasa susah orang takkan pikir
Kalau hidup teramat angkuh
Allah murka kawan pun menjauh
Kalau hidup teramat sombong
Dimasa susah orang tak mau menolong
Kalau hidup teramat tamak
Orang-orang pun menjaga jarak
Kalau hidup teramat licik
Allah murka orang pun jijik
Kalau hidup tanpa ibadah
Hati rusak jiwa tak berkah
Kalau hidup tak pernah bersyukur
Halal dan haram takkan terukur
Kalau hidup diperbudak harta
Penat lah hati tak pernah tertata
Kalau hidup diperbudak dunia
Memegang syariat takkan setia
Muslim yang sejati
tak pernah mau mengingkari janji
Muslim yang sejati
menegakkan keadilan di muka bumi
Muslim yang sejati
selalu mengingat ALLAH SWT didalam hati
Muslim yang sejati
Menyembah ALLAH SWT sampai mati
Muslim yang sejati
Kepada yang keji dia jauhi
Muslim yang sejati
Kepada maksiat dianya benci
Muslim yang sejati
Selalu menjunjung nasehat nabi
Muslim yang sejati
Akhlaknya indah sangat terpuji
Muslim yang sejati
Slalu berpikir dengan hati
Muslim yang sejati
Jwanya tegar tak pernah mati
Muslim yang sejati
Tak pernah terbujuk rayu duniawi
Muslim yang sejati
Sepanjang waktu ingin memberi
Kalau pintar bertutur kata
Kemana sampai orang pun suka
Kalau pandai bertutur sopan
Kemana sampai mendapat kawan
Kalau pantai berkata bijak
Kesana sini orang mengajak
membunuh 7 penghambat kreatifitas
Siapa bilang kreativitas hanya milik para seniman? Siapa bilang kreativitias hanya milik orang muda? Siapa bilang orang sukses saja yang kreatif? , setiap orang memiliki kreativitas. Bahkan, mereka yang sudah di atas 45 tahun sekalipun masih dianugerahi kemampuan untuk menjadi kreatif. Pendeknya, selama otak masih berfungsi, kreativitas masih mengalir dalam diri seseorang. Lalu, jika demikian mengapa banyak orang belum mampu memanfaatkan kreativitas mereka secara optimal.
Ternyata ada banyak hambatan untuk menjadi kreatif, 7 diantaranya dapat Anda simak disini. Kenali hambatan-hambatan tersebut, siapa tahu beberapa diantaranya dapat Anda temukan disini? Lalu ambilah strategi dan tindakan untuk mengasah kembali daya kreativitas Anda.
Hambatan 1: Rasa Takut
“Mengapa kamu tidak mencoba cara baru saja untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan lebih cepat?” “Ah, saya takut gagal. Kalau saya gagal atau salah, saya pasti dimarahi, bos! Jadi lebih baik saya kerjakan saja sesuai dengan yang diperintahkan.” Yah, rasa takut gagal, takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering menghambat seseorang untuk berpikir kreatif. Tahukah Anda bahwa Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam pemilihan sebagai senator dan juga presiden? Tahukah Anda bahwa Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya menemukan ‘post-it’ notes?
Hambatan 2: Rasa Puas
“Mengapa saya harus coba sesuatu yang baru? Dengan begini saja saya sudah nyaman.” “Saya sudah sukses. Apa lagi yang harus saya cemaskan?” Ternyata bukan masalah saja yang bisa menjadi hambatan. Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. Apple Computer yang pernah menjadi nomor satu sebagai produsen komputer, pernah tergilas oleh para pemain baru di industri ini karena Apple telah terpaku pada keberhasilannya sebagai yang nomor satu, sehingga menjadi lengah untuk menawarkan sesuatu yang baru pada target pasar sampai perusahaan ini terhenyak dengan munculnya pesaing yang berhasil menggeser kedudukan Apple. Namun, belajar dari kesalahan, Apple berusaha bangkit kembali dengan produk-produk baru andalan mereka.
Hambatan 3: Rutinitas Tinggi
“Coba-coba yang baru? Aduh mana sempat? Pekerjaan rutin saja tidak ada habis-habisnya.” Apakah kalimat ini pernah Anda ucapkan? Jika ya, berarti rutinitas pernah menjadi hambatan bagi Anda untuk memanfaatkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif. Mungkin Anda perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi ‘kehausan’ Anda akan kreativitas, misalnya baca buku tiap minggu (anda bisa menemukan ide brilian yang bisa Anda adaptasi, atau perbaiki), perluas lingkungan sosial Anda dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan di luar pekerjaan Anda (siapa tahu Anda bertemu dengan orang-orang yang bisa mendukung Anda ke jenjang sukses).
Hambatan 4: Kemalasan Mental
“Untuk mencoba yang baru berarti saya harus belajar dulu. Aduh, susah. Terlalu banyak yang harus saya pelajari. Biar yang lain saja yang belajar.” “Memikirkan cara lain? Wah, sekarang saja sudah banyak yang harus saya pikirkan. Lagipula memikirkan cara baru bukan tugas saya, biarlah atasan saya saja yang memikirkannya.” Ini merupakan beberapa contoh kemalasan mental yang menjadi hambatan untuk berpikir kreatif. Tidak heran jika orang yang malas menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir kreatif sering tertinggal dalam karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang baru. Tahukah Anda bahwa Thomas Alva Edison tidak berhenti berusaha untuk memikirkan cara yang lebih baik dari eksperimen sebelumnya sampai puluhan kali sebelum akhirnya ia menemukan lampu pijar? Bayangkan apa yang akan terjadi jika pada kegagalan pertama, Edison malas berpikir untuk mengasah kreativitasnya dan melanjutkan ke eksperimen-eksperimen berikutnya?
Kesalahan 5: Birokrasi
“Saya bosan menyampaikan ide lagi. Ide saya yang enam bulan lalu saya sampaikan, belum ada kabarnya apakah diterima atau tidak?” Seringkali karyawan atau pelanggan mengeluh karena ide atau usulan mereka tidak ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengambilan keputusan yang lama, atau karena proses birokrasi yang terlalu berliku-liku. Kondisi seperti ini sering mematahkan semangat orang untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan.
Biasanya semakin besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung terdeteksi oleh top management karena harus melewati rantai birokrasi yang panjang. Belajar dari pengalaman dan hasil studi di bidang manajemen, banyak organisasi dunia yang sekarang memecah diri menjadi unit-unit bisnis yang lebih kecil untuk memperpendek birokrasi agar bisa lebih gesit dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan solusi.
Kesalahan 6: Terpaku pada masalah
Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Tahukah Anda bahwa Colonel Sanders menghadapi kesulitan dalam menjual resep ayam goreng tepungnya? Namun, ia tidak terpaku pada kesulitan tersebut, ia memanfaatkan kreativitasnya sampai akhirnya ia mendapat ide untuk menggunakan sendiri resep tersebut dengan mendirikan restoran cepat saji dengan menu utama ayam goreng tepung. Idenya ini terbukti manjur membukukan suksesnya sebagai salah satu pebisnis waralaba terbesar di dunia.
Kesalahan 7: “Stereotyping”
Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir kreatif. Misalnya saja pada zaman Kartini, masyarakat menganggap bahwa sudah sewajarnyalah jika wanita tinggal di rumah saja, tidak perlu pendidikan tinggi, dan hanya bertugas untuk melayani keluarga saja, tidak usah berkarir di luar rumah.klo dalam Islam sih syah2 saja asal jgn mlupakan kwajiban utamanya yaitu mendidik dan mengurus anak serta melayani suaminya.
Kreativitas memang masih harus ditunjang dengan senjata sukses lainnya. Tetapi, orang yang memiliki dan bisa mengoptimalkan kreativitas mereka bisa menggeser mereka yang tidak memanfaatkan kreativitas mereka.
Lalu, bagaimana jika Anda mengalami hambatan untuk mengoptimalkan kreativitas Anda? Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi, dan ambil tindakan untuk mengasah kembali kreativitas Anda. Kreativitas itu ibarat sebuah intan, semakin diasah semakin berkilau. Jadi sudah siapkah Anda untuk membuat kreativitas Anda agar semakin berkilau?
Selamat mencoba.
Ternyata ada banyak hambatan untuk menjadi kreatif, 7 diantaranya dapat Anda simak disini. Kenali hambatan-hambatan tersebut, siapa tahu beberapa diantaranya dapat Anda temukan disini? Lalu ambilah strategi dan tindakan untuk mengasah kembali daya kreativitas Anda.
Hambatan 1: Rasa Takut
“Mengapa kamu tidak mencoba cara baru saja untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan lebih cepat?” “Ah, saya takut gagal. Kalau saya gagal atau salah, saya pasti dimarahi, bos! Jadi lebih baik saya kerjakan saja sesuai dengan yang diperintahkan.” Yah, rasa takut gagal, takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering menghambat seseorang untuk berpikir kreatif. Tahukah Anda bahwa Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam pemilihan sebagai senator dan juga presiden? Tahukah Anda bahwa Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya menemukan ‘post-it’ notes?
Hambatan 2: Rasa Puas
“Mengapa saya harus coba sesuatu yang baru? Dengan begini saja saya sudah nyaman.” “Saya sudah sukses. Apa lagi yang harus saya cemaskan?” Ternyata bukan masalah saja yang bisa menjadi hambatan. Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. Apple Computer yang pernah menjadi nomor satu sebagai produsen komputer, pernah tergilas oleh para pemain baru di industri ini karena Apple telah terpaku pada keberhasilannya sebagai yang nomor satu, sehingga menjadi lengah untuk menawarkan sesuatu yang baru pada target pasar sampai perusahaan ini terhenyak dengan munculnya pesaing yang berhasil menggeser kedudukan Apple. Namun, belajar dari kesalahan, Apple berusaha bangkit kembali dengan produk-produk baru andalan mereka.
Hambatan 3: Rutinitas Tinggi
“Coba-coba yang baru? Aduh mana sempat? Pekerjaan rutin saja tidak ada habis-habisnya.” Apakah kalimat ini pernah Anda ucapkan? Jika ya, berarti rutinitas pernah menjadi hambatan bagi Anda untuk memanfaatkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif. Mungkin Anda perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi ‘kehausan’ Anda akan kreativitas, misalnya baca buku tiap minggu (anda bisa menemukan ide brilian yang bisa Anda adaptasi, atau perbaiki), perluas lingkungan sosial Anda dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan di luar pekerjaan Anda (siapa tahu Anda bertemu dengan orang-orang yang bisa mendukung Anda ke jenjang sukses).
Hambatan 4: Kemalasan Mental
“Untuk mencoba yang baru berarti saya harus belajar dulu. Aduh, susah. Terlalu banyak yang harus saya pelajari. Biar yang lain saja yang belajar.” “Memikirkan cara lain? Wah, sekarang saja sudah banyak yang harus saya pikirkan. Lagipula memikirkan cara baru bukan tugas saya, biarlah atasan saya saja yang memikirkannya.” Ini merupakan beberapa contoh kemalasan mental yang menjadi hambatan untuk berpikir kreatif. Tidak heran jika orang yang malas menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir kreatif sering tertinggal dalam karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang baru. Tahukah Anda bahwa Thomas Alva Edison tidak berhenti berusaha untuk memikirkan cara yang lebih baik dari eksperimen sebelumnya sampai puluhan kali sebelum akhirnya ia menemukan lampu pijar? Bayangkan apa yang akan terjadi jika pada kegagalan pertama, Edison malas berpikir untuk mengasah kreativitasnya dan melanjutkan ke eksperimen-eksperimen berikutnya?
Kesalahan 5: Birokrasi
“Saya bosan menyampaikan ide lagi. Ide saya yang enam bulan lalu saya sampaikan, belum ada kabarnya apakah diterima atau tidak?” Seringkali karyawan atau pelanggan mengeluh karena ide atau usulan mereka tidak ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengambilan keputusan yang lama, atau karena proses birokrasi yang terlalu berliku-liku. Kondisi seperti ini sering mematahkan semangat orang untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan.
Biasanya semakin besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung terdeteksi oleh top management karena harus melewati rantai birokrasi yang panjang. Belajar dari pengalaman dan hasil studi di bidang manajemen, banyak organisasi dunia yang sekarang memecah diri menjadi unit-unit bisnis yang lebih kecil untuk memperpendek birokrasi agar bisa lebih gesit dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan solusi.
Kesalahan 6: Terpaku pada masalah
Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Tahukah Anda bahwa Colonel Sanders menghadapi kesulitan dalam menjual resep ayam goreng tepungnya? Namun, ia tidak terpaku pada kesulitan tersebut, ia memanfaatkan kreativitasnya sampai akhirnya ia mendapat ide untuk menggunakan sendiri resep tersebut dengan mendirikan restoran cepat saji dengan menu utama ayam goreng tepung. Idenya ini terbukti manjur membukukan suksesnya sebagai salah satu pebisnis waralaba terbesar di dunia.
Kesalahan 7: “Stereotyping”
Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir kreatif. Misalnya saja pada zaman Kartini, masyarakat menganggap bahwa sudah sewajarnyalah jika wanita tinggal di rumah saja, tidak perlu pendidikan tinggi, dan hanya bertugas untuk melayani keluarga saja, tidak usah berkarir di luar rumah.klo dalam Islam sih syah2 saja asal jgn mlupakan kwajiban utamanya yaitu mendidik dan mengurus anak serta melayani suaminya.
Kreativitas memang masih harus ditunjang dengan senjata sukses lainnya. Tetapi, orang yang memiliki dan bisa mengoptimalkan kreativitas mereka bisa menggeser mereka yang tidak memanfaatkan kreativitas mereka.
Lalu, bagaimana jika Anda mengalami hambatan untuk mengoptimalkan kreativitas Anda? Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi, dan ambil tindakan untuk mengasah kembali kreativitas Anda. Kreativitas itu ibarat sebuah intan, semakin diasah semakin berkilau. Jadi sudah siapkah Anda untuk membuat kreativitas Anda agar semakin berkilau?
Selamat mencoba.
benazir bhutto
hari ini,27 desember 2007.dunia kembali tertuju kepada sebuah negeri yang baru saja pulih dari konflik,Pakistan. Mantan perdana menteri dan kandidat terkuat pemilu pakistan yg semula dijadwalkan Januari besok,Benazir Bhutto, kini tlah tiada..dia tewas ditembak oleh seseorang yg hingga kini blum diketahui identitasnya. yang pasti dari kjadian ini, lagi-lagi umat Islam sebagai tertuduh atas sgala serangan yg tidak hanya menewaskan mantan penguasa pakistan tersebut,tapi juga para pendukungnya. setelah aksi penembakan dilakukan,beberapa menit kemudian sebuah bom mledak dan mnewaskan sekitar 15 para pendukungnya ditempat yg sama dimana Benazir Bhutto sedang melakukan kampanye.
beberapa jam setelah kjadian itu, perdana menteri pakistan,Musharaf, langsung memberikan pernyataan resmi kepada media bahwa aksi tersebut dilancarkan oleh para teroris yaitu Islam garis keras.entah apa yg terjadi ama otak Musharaf,kok dengan canggihnya ia berani mngeluarkan statemen yg tanpa dikuatkan oleh bukti.bahkan dengan statemen ini Dia berhasil memberikan opini dunia bahwa Benazir terbunuh tidak ada hubungannya dengan konstelasi politik yg kian panas di pakistan,tetapi lebih kepada aksi terorisme yg menentang demokrasi.
kalau kita kaji lebih jauh,meski ini barangkali hanya mendekati subyektifitas asumsi,kejadian yang menewaskan Benazir tidak terlepas dari panggung politik yg kian mendekati puncaknya,mengingat januari mendatang adalah pesta demokrasi negri pakistan untuk memilih perdana menteri baru.beberapa bulan terakhir,pamor Musharraf kian mengecil,ini terlihat begitu besarnya dukungan rakyat pakistan kepada Benazir Bhutto.sehingga bisa dipastikan suara Bhutto akan jauh mengungguli Musharraf.
memang butuh data dan fakta yang kuat untuk bisa mengatakan bahwa Musharraf terlibat dalam aksi ini.Tetapi kelatahan Musharraf dalam memberikan statemen yg terlanjur cepat dg mnuduh Islam garis keras sebagai dalangnya,mengindikasikan bahwa tahu akan hal itu.....
Dialah dalangnya....
sebenarnya,baik Musharraf ataupun Bhutto,bukanlah sosok pemimpin yg layak bagi pakistan dimana penduduknya adalah muslim.sebab mereka sama2 membebek thd amerika dg mengadopsi ide2 serta kebijakan2 yg melemahkan kaum muslimin.ini terbukti betapa cintanya mereka terhadap sistem demokrasi yang jelas2 mrupakan sistem yg ingkar thd Allah yg tlah mngabaikan syari'at2Nya.bahkan Bhutto pernah berjanji kalau ia terpilih lagi sebagai Perdan Menteri, tidak akan memberikan kesempatan otoritas Islam terhadap negaranya,sistem sekuler akan terus menjadi azas dari negeri muslim tersebut. dan parahnya Dia juga akan memerangi para mujahidin yg berusaha untuk membawa Pakistan kepada syariat Allah,na'udzubillah....
Musharraf..Bhuto...,podo ae...
beberapa jam setelah kjadian itu, perdana menteri pakistan,Musharaf, langsung memberikan pernyataan resmi kepada media bahwa aksi tersebut dilancarkan oleh para teroris yaitu Islam garis keras.entah apa yg terjadi ama otak Musharaf,kok dengan canggihnya ia berani mngeluarkan statemen yg tanpa dikuatkan oleh bukti.bahkan dengan statemen ini Dia berhasil memberikan opini dunia bahwa Benazir terbunuh tidak ada hubungannya dengan konstelasi politik yg kian panas di pakistan,tetapi lebih kepada aksi terorisme yg menentang demokrasi.
kalau kita kaji lebih jauh,meski ini barangkali hanya mendekati subyektifitas asumsi,kejadian yang menewaskan Benazir tidak terlepas dari panggung politik yg kian mendekati puncaknya,mengingat januari mendatang adalah pesta demokrasi negri pakistan untuk memilih perdana menteri baru.beberapa bulan terakhir,pamor Musharraf kian mengecil,ini terlihat begitu besarnya dukungan rakyat pakistan kepada Benazir Bhutto.sehingga bisa dipastikan suara Bhutto akan jauh mengungguli Musharraf.
memang butuh data dan fakta yang kuat untuk bisa mengatakan bahwa Musharraf terlibat dalam aksi ini.Tetapi kelatahan Musharraf dalam memberikan statemen yg terlanjur cepat dg mnuduh Islam garis keras sebagai dalangnya,mengindikasikan bahwa tahu akan hal itu.....
Dialah dalangnya....
sebenarnya,baik Musharraf ataupun Bhutto,bukanlah sosok pemimpin yg layak bagi pakistan dimana penduduknya adalah muslim.sebab mereka sama2 membebek thd amerika dg mengadopsi ide2 serta kebijakan2 yg melemahkan kaum muslimin.ini terbukti betapa cintanya mereka terhadap sistem demokrasi yang jelas2 mrupakan sistem yg ingkar thd Allah yg tlah mngabaikan syari'at2Nya.bahkan Bhutto pernah berjanji kalau ia terpilih lagi sebagai Perdan Menteri, tidak akan memberikan kesempatan otoritas Islam terhadap negaranya,sistem sekuler akan terus menjadi azas dari negeri muslim tersebut. dan parahnya Dia juga akan memerangi para mujahidin yg berusaha untuk membawa Pakistan kepada syariat Allah,na'udzubillah....
Musharraf..Bhuto...,podo ae...
Langganan:
Postingan (Atom)